إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ بِالطُّرُقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
مَا لَنَا بُدٌّ مِنْ مَجَالِسِنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجْلِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ
حَقَّهُ قَالُوا وَمَا حَقُّهُ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ
السَّلَامِ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
|
|
“Waspadailah oleh
kalian duduk-duduk di jalan” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, kita tidak
mempunyai pilihan karena ini merupakan tempat duduk dan berbincang-bincang bagi kami.” Rasulullah -Shallalahu ‘alaihi wa
sallam- bersabda; “Jikalau kalian enggan, melainkan tetap ingin duduk-duduk
disitu, maka berikanlah jalan itu haknya.” Mereka bertanya: “Apakah haknya
jalan itu, ya Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu menundukkan pandangan,
menghilangkan gangguan di jalan(tidak menyakiti orang lain), menjawab salam,
memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari hadist di atas, hari ini kita
akan membahas “HAK JALAN” nih teman-teman. Ternyata jika selama ini kita
duduk-duduk dijalan itu kita harus menaati hak-hak jalan. apa aja sih hak jalan
itu?
Dari hadist diatas sudah dijelaskan
bahwa hak-hak jalan itu yang pertama Menundukkan pandangan, Menghilangkan
gangguan dijalan(tidak menyakiti orang lain), Menjawab salam dan memerintahkan
kebaikan serta melarang dari kemungkaran.
1. Menundukkan
Pandangan
Apa sih menundukkan pandangan itu? menundukkan
pandangan itu bisa diartikan sebagai menjaga pandangan, lalu apa sih menjaga
pandangan itu? Menjaga pandangan itu adalah kita menjaga pandangan atau pengelihatan
kita dari lawan jenis. kenapa sih kita harus menjaga pandangan? yuk lihat
hadist dibawah ini :
“Telah ditulis bagi setiap bani Adam
bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah
memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah
berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah,
sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang
membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”. [HR. Al-Bukhoriy
(5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]
Nah jadi dari kita memandang lawan
jenis kita sebenarnya itu bisa saja menimbulkan awal dari perbuatan zina.
Apalagi jika kita lihat sekarang banyak sekali wanita muslimah yang sudah tak
malu lagi memakai rok yang kekurangan bahannya (Rok mini) dan pakaian yang
minim sungguh menyedihkan memang dan terlebih tak jarang atau sangat sering
laki-laki yang melihat wanita yang seperti itu dan sembari berkata bahwa itu
untuk “mencuci mata”.
Cuci mata apanya bro??????? Itu cuci
mata emang, pikiran jadi seger lagi emang tapi cucinya bukan pake air yang
bersih tapi pake air yang kotor-_- jadinya nambah kotor deh. Memang sepele
sepertinya tapi dari memandang hal yang seperti itu, itu bisa menimbulkan
langkah awal untuk zina, apalagi jika kita lihat sekarang bukan hanya mata yang
bermain tapi juga tangan kita, bahkan kaki kita juga ikut melangkah untuk
mengikutinya.
So, tundukkanlah pandangan, jagalah
pandangan sehingga kita terjaga dari perbuatan-perbuatan yang buruk. “Tapi,
Susah broooo” Lho kok susah? Gampang kok menundukkan pandangan itu, pertama
niat antum udah bener belum nih? Niatnya jangan setengah-setengah, dan jangan
mikirin kerugiannya “Nanti kalo gue nundukkin pandangan gue jadi gak bisa
ngeliat cewe cakep lagi” <<< ADUH nih pikiran yang kayak gini musti
dihilangin dari muka bumi!
Kalau antum niat udah good dan ga
ada pikiran yang kaya diatas ntuh, saatnya antum masuk ke tahap selanjutnya,
apa itu? Berdoa kepada Allah SWT agar antum terjaga dari perilaku-perilaku buruk,
agar antum diberi kekuatan dalam berusaha untuk menjaga pandangan.
Lalu apa selanjutnya? Saatnya antum
untuk sabar dan ikhlas:) Dan jangan lupakan Shalat, Tilwah dan kalau mampu
ditambah dengan Shalat Sunnah.
2. Menghilangkan
gangguan dijalan (tidak menyakiti orang lain)
Pernahkan antum sekalian lagi lewat
disuatu jalan dan ketemu banyak orang yang lagi nongkrong dan tiba-tiba antum
dilemparin sesuatu kayak puntung rokok atau sampah permen? Atau mungkin antum
pernah melakukan misal lagi duduk-duduk dijalan sama temen terus ada orang
lewat dan antum menertawai orang itu atau membicarakan hal yang buruk tentang
orang itu.
Misal ada ibu-ibu rambutnya
acak-acakan nih terus antum bilang “hahaha, tuh ibu-ibu dekil banget” dengan
suara yang agak keras sehingga ibu-ibu mendengarnya. Pernah ndak?
Kalau pernah sudah saatnya anda
merubah diri anda! Dengan tidak melakukan hal itu lagi! Kenapa? Karena sudah
tertera dalam hadist bahwa hal ini tak diperbolehkan karena merupakan hak-hak
jalan.
So janganlah kita menyakiti orang
lain dengan perkataan kita karena Lidah/Lisan kita adalah hal yang sangat
menyakitkan jika tak diolah dengan
bagus. Memang sih dari yang kayak begitu kita bisa ketawa, seneng-seneng bareng
tapi caranya salah nih.
Gak boleh kayak gitu karena secara
tak langsung sebenarnya kita menyakiti orang lain, kalian gak mau kan disakiti
orang lain? Dikatain aja antum mungkin marah dan kesel gimana kalau antum
berbuat kayak gitu ke orang yang apalagi gak dikenal aduh berbahaya atuh.
Jauh lebih baik antum diam dan
menahan perkataan yang menyakiti orang, ketimbang antum mengeluarkan perkataan
tersebut untuk membuat orang lain tertawa.
3. Menjawab Salam
Si Rasyid lagi dijalan nih abis dari
pasar lalu dijalan dia ketemu sama temen-temennya yang lagi nongkrong, dengan
semangat Rasyid menyapa teman-temannya.
“Assalamu’alaykum, apa kabar nih”
“Baik bro, kabar lu gimana?”
Eh tunggu....tunggu!!!! Kok ada yang
janggal ya? Mmm tapi apa?
Oh iya, tuh anak lupa jawab
salamnya!! Aturan jawab salam dulu atuh nak baru nanyain kabar.
Nah sering sekali kita kejadian nih
yang seperti ini, tidak menjawab salam orang lain, entah itu diantara lupa atau
bahkan tidak ingin menjawab salam. Ini fenomena yang tak jarang di zaman
sekarang.
Kalau kita menyapa dengan Assalamu’alaykum
terkadang mereka gak bales salam kita dan langsung menyanyakan sesuatu “ada apa
bro?” budaya seperti ini nih yang harus dibasmi dan diganti sama budaya “Salam”.
Yaelah itu sepele kali bro salam
doang.<<<<, ADUH ini ga sepele bro ini masalah serius! Menjawab
salam itu hukumnya wajib dan jika kita lihat dari menyapa dengan salam dan
menjawab salam itu pikiran kita lebih tenang dan itu bisa mempererat ukhuwah
Islamiyah kita.
So budayakanlah budaya menyapa
dengan Salam dan menjawabnya dengan salam terlebih dahulu:)
4. Memerintahkan
kebaikan serta melarang dari kemungkaran.
“Barangsiapa diantara kalian melihat
kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak
mampu, maka dengan lisannya. Jika ia tidak mampu dengan lisannya, maka dengan
hatinya, sedang itulah selemah-lemah iman.”[HR. Muslim (70)]
Setelah antum melihat
tulisan-tulisan diatas dari awal sampai bagian yang ini maka antum adalah orang
yang berkategorikan sebagai orang yang tau mengenai hadist ini.
Lalu saatnya kita membahas yang
terakhir nih kalau kita harus memerintahkan kebaikan dan melarang dari
kemungkaran. Jika antum sedang duduk dijalan bersama teman-teman dan antum melihat teman-teman
antum melakukan tindakan yang buruk seperti tak menundukkan pandangan,
mengganggu orang lain, atau berprilaku buruk lainnya saatnya antum mengubah
mereka dengan tangan antum sendiri!
Jikalau tak mampu maka dengan lisan
atau berkatalah kepada mereka bahwa itu bukanlah hal yang baik dan seharusnya
mereka seperti ini ini ini. antum jelaskan kepada mereka.
Kenapa kita harus memerintahkan yang
baik dan melarang dari kemungkaran? Karena dengan langkah ini antum bisa
menyelamatkan generasi manusia kedepannya, dari hal ini kita bisa belajar bahwa
hakikatnya kita harus saling menghargai orang lain:) Dari hal ini masih banyak
segi positifnya lho:) gak bakal rugi deh kalo antum ngingetin kebaikan dan
melarang mereka dari kemungkaran:)
>>>>>> Nah setelah
kita membaca artikel diatas maka anda sudah berlabel bahwa anda mengetahui
hadist ini dan anda tergolong orang yang tau lalu apa tahap selanjutnya?
Saatnya anda menyebarkan hadist ini ke teman-teman anda yang sekiranya tak tau
supaya mereka tau karena berdakwah adalah kewajiban kita:)
Sekian dulu artikel ini, kurang
lebihnya mohon maaf, jikalau ada tulisan yang tak berkenan di hati dan jika ada
beberapa tulisan yang salah dengan maksud hadist diatas maka sangat
diperbolehkan untuk memberikan saran kepada kami:)