10 Wasiat Imam Syahid Hasan al Banna

Leave a Comment

Hayoo..pada kenal Imam Syahid Hasan Al-Banna kan..?
Seorang ulama ternama yang juga pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin..


Nah, beliau punya 10 wasiat nih, terutama untuk ummat Islam pada zaman beliau dan sepeninggal beliau.. Check This Out :
1. Jika Anda mendengar adzan segeralah lakukan shalat walau bagaimanapun kesibukan Anda.
2. Bacalah Al-Qur'an, lakukan pengkajian, dengarlah pengajian atau berdzikirlah. Jangan sia-siakan waktu Anda untuk persoalan yang tidak berguna.
3. Berusahalah membiasakan berbicara bahasa Arab standar (fusha) karena bahasa Arab standar merupakan salah satu syi'ar Islam.
4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam semua urusan walau bagaimanapun keadaannya, sebab pertengkaran itu tidak akan mendatangkan kebaikan.
5. Jangan banyak tertawa karena orang yang selalu berhubungan dengan Allah bersifat tenang dan selalu serius.
6. Jangan banyak bergurau sebab ummat yang berjihad hanya mengenal keseriusan.
7. Jangan bersuara keras melebihi yang diperlukan pendengar karena hal itu selain menyakitkan juga termasuk perbuatan bodoh.
8. Jangan mengumpat seseorang, jangan merendahkan lembaga-lembaga Islam, dan jangan berbicara kecuali dalam kebaikan.
9. Berkenalanlah dengan saudara dan teman-teman yang Anda jumpai, meskipun Anda tidak diminta untuk memperkenalkan diri. Sebab dasar dakwah kita adalah kasih sayang dan persaudaraan.
10. Kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang Anda miliki. Maka bantulah orang lain supaya memanfaatkan waktunya. Kalau Anda berurusan, persingkatlah pelaksanannya.

Oke sekian dulu.. Semoga dapat dijadikan motivasi dalam setiap langkah kita :)
Ukhuwah Regards..
Read More...

Ustadz Kok Nipu?

Leave a Comment
Assalamu'alaikum! Wahhh.... Alhamdulillah, senang sekali rasanya bisa berjumpa lagi dengan sobat IKRAR.

Posting kali ini hanya sekedar intermezzo saja untuk sobat IKRAR semua, dan tentu saja mengandung hikmah yang dapat sobat ambil sebagai pelajaran. Penasaran? Yuk, mulai mambaca! :)




Read More...

Adilkah Allah?

Leave a Comment
Satu sore di serambi masjid itu, sebuah percakapan kecil dimulai. 

Ahsan : Cobaan ane berat banget akh! Ane ga kuat, kayaknya Allah ga adil ngaturnya!
Hasan : Lho kenapa begitu akh?
Ahsan : Antum sama yang lain keliatannya adem ayem mulu, enak banget!
Hasan : Emangnya ente kenapa?
Ahsan : Ane capek! Tiap hari ada aja cobaan ga berenti-berenti, kapan sih berentinya?!
Hasan : (diam...berfikir)
Ahsan : Antum sama yang lain kayaknya fine aja tuh, jarang ada cobaan. Lah ane tiap hari!
Hasan : Kalo gitu semestinya antum bersyukur akh.
Ahsan : Loh kok malah bersyukur???
Hasan : Allah pasti memberi cobaan sesuai kemampuan hambanya. Ini janji qur'an loh.
Ahsan : (diam...mengingat ayat)
Hasan : Imtaq antum disisi Allah InsyaAllah lebih tinggi, soalnya ujiannya lebih berat.
Ahsan : Lantas gimana dengan yang lain yang jarang dapet ujian? Mereka udah sholeh dong.
Hasan : Belum tentu juga, justru semestinya jadi introspeksi sudah beratkah cobaan kita?

Jadi, Adilkah Allah? :)
Read More...

Seandainya Rasulullah Berkunjung ke Rumah Kita

Leave a Comment
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...


Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku (Muhammad) kelak Allah akan cinta kepada kalian.".

Seandainya Rasulullah Saat Ini Ke Rumah Kita ...
Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita ........
Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita, Apa yang akan kita lakukan ?
Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita ...
Beliau tentu tersenyum ........

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu ..
karena kita teringat koleksi CD atau cassette music dan DVD yang ada di ruang tengah kita jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan buku-buku Agama yang kita miliki, dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu koleksi film dan musik tersebut ke dalam.
Beliau tentu tetap tersenyum ........
Atau barangkali kita teringat akan foto-foto dan lukisan yang tidak Islami yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa ..

Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.
Beliau tentu tersenyum .......
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu Eminem, Kelly Clarkson, Beyonce atau Peter Pan dan Ungudaripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.
Beliau tentu tersenyum ........

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah, Fatimah Az Zahra, Hassan dan Hussein tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota keluarga Sinchan, Doraemon atau nama-nama selebRitis kita diinfotainment.
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar menjadi ruang Shalat ..
Barangkali kita teringat bahwa di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian muslim yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW ...
Beliau tentu tersenyum ........
Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita ...Belum lagi koleksi CD, kaset kita dan anak-anak kita ....
Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita itu ..?
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berkumandang ...
Beliau tentu tersenyum........

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV ..
Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskanhampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi ...
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah ..
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur'an ...
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita ...
Beliau tentu tersenyum .......

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita ...
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita
Betapa senyum beliau masih ada di situ ........

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita ......
Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.

Maafkan kami ya Rasulullah .........
Masihkah beliau tersenyum ?
Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir ........
Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah ....

Read More...