Pacaran

Leave a Comment

Suatu hari ada seorang pemuda berbincang-bincang dengan seorang kiai mengenai suatu masalah.
" Ustadz, saya sedang mencintai seorang gadis, namun aku belum siap untuk menikahinya. Bolehkan kalo saya pacaran aj dlu sama gadis itu?" tanya pemuda

Ustadz tidak langsung menjawab namun hanya tersenyum.
"Wah jadi boleh nih, tad."desak pemuda penuh antusias

"Ehm, iya kamu boleh pacaran nak, tapi kamu harus memenuhi beberapa syarat." jawab ustadz sambil meminum secangkir teh di teras rumahnya.

"Wah, itu ga masalah tad. Emang apaan syaratnya?" tanya pemuda semakin penasaran

"Emang kamu yakin, kalo cinta kamu ke gadis itu benar benar cinta murni? Ga di landasin nafsu?Apa kamu mencintai dia hanya karena ingin hartanya, kecantikan, atau sesuatu darinya?" tanya sang ustadz

"Ngga ustadz, cinta saya kepada gadis itu 100% murni."jawab pemuda

"Bagus kalo gitu." kata sang ustadz sambil menepuk-nepuk pundak pemuda itu

"Wah, jadi saya udah lulus dr syarat dong, brarti saya udah boleh pacaran kan ustadz?" tanya sang pemuda dengan penuh percaya diri ^^

"Sabar,nak. Ada beberapa 2 syarat lagi yang belum kamu penuhi. Kalo udah kamu penuhi smua syarat itu, barulah kamu berpacaran dengan gadis itu" jawab sang ustadz sambil tersenyum dan memegang janggutnya

"Apaan lagi tad, syaratnya? jadi penasaran nih, hehehe" tanya sang pemuda

" Kalo kamu bener bener cinta ama gadis itu, emang bukti apa yg akan kamu berikan,nak? Jangan sampai, kamu berpacaran dengan gadis itu hanya untuk senang-senang hingga dikemudian hari kamu meninggalkannya." 

"Ngga ustadz, saya bener bener mencintai gadis itu dan g akan ninggalin dia. Saya janji tad." 

"Bagus, nak. Tapi cinta itu bukan hanya janji di mulut/ucapan  aja tapi butuh bukti. Apakah kamu rela melakukan apa aja demi gadis itu?

"Wah gunung dan lautan pun akan ku sebrangi ustadz, ya namanya jg udah cinta tad."

"Bagus, bagus. Kalo gitu kenapa kamu ga menikahi dia aja?"tanya sang ustadz

Sang pemuda tertunduk dan hanya terdiam

"Kalo kamu emang bener bener cinta dengannya, maka buktikanlah dengan menikahinya, karena itu lebih mulia drpada berpacaran diluar nikah. Fahimta?" tanya ustadz

"fahimtu ustadz." jawab pemuda

*fahimtu = saya paham
  fahimta = kamu paham?
***********************************************
Wahai saudara/i ku, cinta merupakan hal fitrah, namun janganlah kita nodai indahnya mawar cinta oleh nafsu. Cinta akan indah pada saat nya....

0 comments:

Posting Komentar