Macam-Macam Kesalahan dalam Membaca Al-Qur’an

Leave a Comment
Setiap muslim/ah tentu tidak lepas dari sebuah kitab yang bernama Al-Qur’an. Betapa luar biasanya kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini. Didalamnya terkandung berbagai aturan yang kompleks, perintah, larangan, peringatan, kisah-kisah, hingga kandungan kebenaran yang persis dengan fakta ilmiah yang ada. Fardhu hukumnya bagi kita untuk membacanya, kemudian mempelajari dan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Terlepas dari siapa yang membaca, kesalahan di dalam membaca Al-Qur’an adalah hal yang cukup lumrah dikalangan remaja Muslim saat ini. Namun, bukan berarti kita dapat membiarkan kesalahan itu kita lakukan dengan dalih ketidak tahuan kita atau kesulitan kita dalam melafazkannya (makanya belajar, hehe). Nah, kali ini kita akan bahas sedikit mengenai kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an ini. Pantengin terus ya sob, hamasah !

Kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dikenal dengan kata Lahn. Lahn secara umum dibagi menjadi 2, yakni:

1.      Lahn Jali
Adalah kesalahan yang jelas pada lafadz sehingga kesalahan tersebut dapat diketahui secara umum oleh orang banyak dan ulama. Lahn jali ada yang dapat mengubah makna, ada pula yang tidak.

a.       Lahn Jali yang mengubah makna.

-          Mengganti suatu harokat dengan harokat lain.
Contoh : lafadz kholaqtu dibaca kholaqta, pada: limaa kholaqtu biyadayya.. (Shaad : 75)
Makna aslinya (dengan kholaqtu): yang telah Kuciptakan dengan tangan-Ku,
Jika dibaca dengan kholaqta, artinya menjadi: yang telah engkau (Iblis) ciptakan dengan tangan-Ku.

-          Mengubah suatu huruf dengan huruf lain.
Contoh : lafadz tasykuruun dibaca taskuruun, pada: wa la’allakum tasykuruun (Al Jatsiyah : 12)
Makna aslinya (tasykurun): dan mudah-mudahan kamu bersyukur.
Jika dibaca taskuruun, artinya menjadi: dan mudah-mudahan kamu mabuk.

-          Mengganti sukun dengan harakat.
-          Menambah atau mengurangi huruf.
-          Menambah atau mengurangi tasydid.

b.      Lahn Jali yang tidak mengubah makna.
-          Lafadz: alhamdulillahi, dibaca: alhamdulillahu
-          Lafadz: lam yalid wa lam yuulad, dibaca: lam yalidu wa lam yuulad

Keseluruhan Lahn Jali haram untuk dilakukan, meskipun tidak mengubah makna. Untuk lahn jali yang mengubah makna, sebaiknya segera ber-istighfar setelah mengetahui kesalahannya dan tidak mengulanginya kembali.

2.      Lahn Khafi
Adalah kesalahan yang tersembunyi dalam lafadz, dan tidak dapat diketahui kecuali oleh para ulama ahli qiraat atau kalangan tertentu yang mendalami ilmu qiraat. Contoh kesalahan yang termasuk Lahn Khafi antara lain sebagai berikut:

-          Menambah atau mengurangi ukuran mad suatu bacaan.
Semisal : bacaan mad jaiz munfasil yang seharusnya dibaca 2 ½ alif hanya dibaca 1 ½ alif (1 alif = 2 ketukan).

-          Menambah atau mengurangi ukuran ghunnah.
-          Melafalkan harakat secara tidak jelas.
-          Mendengungkan suara tanwin.
-          Menggetarkan huruf ra’ secara berlebihan
-          Mengabaikan ghunnah pada bacaan yang seharusnya ghunnah.

Keseluruhan lahn khafi jika dilakukan tidak termasuk kategori haram. Sebab hanya dapat diketahui oleh para ahli qiraat.

Baik Lahn Jali maupun Lahn Khafi sebaiknya untuk dihindari untuk dilakukan, terlebih melakukan Lahn Jali yang dapat termasuk kategori haram. Perintah untuk membaguskan bacaan Al-Qur’an adalah wajib sebagaimana firman Allah :

“Orang-orang yang telah kami (Allah) beri mereka al-kitab (Al-Qur’an) lalu mereka membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya.....” (QS. Al-Baqarah (2) : 121)

“Dan bacalah Al-Qur’an secara tartil” (QS. Al Muzammil (37) : 4)

Akhirnya kita sampai pada satu titik dimana kita harus terus belajar dan mendalami Al-Qur’an. Belajar untuk membacanya dengan sebaik mungkin dan mendalami maknanya untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

0 comments:

Posting Komentar